10 June 2008

10/06/2008 09:49

RINGKASAN

  • Turunnya harga rumah AS belakangan ini telah menarik minat pembeli untuk memasuki pasar   perumahan.
  • Fed's Fisher: Lemahnya dolar dapat meningkatkan inflasi dan menurunkan pertumbuhan ekonomi AS seiring berkurangnya konsumsi.
  • Fitch Ratings: AS sedang mengalami resesi ringan yang dapat menyeret ekonomi dunia meskipun pertumbuhan ekonomi Cina dan India tinggi.
  • Konsensus Fed of Chicago : Pertumbuhan ekonomi AS akan melambat di 2008 akibat turunnya investasi tetap perusahaan.
  • Harga minyak akan menyentuh $150/barrel musim panas ini seiring ketatnya supplai melebihi turunnya permintaan, menurut analis Goldman Sachs.

Penjualan Rumah Tinggal AS Naik Seiring Masuknya Pemburu Harga Murah
Penjualan rumah bekas di AS naik di luar perkiraan di bulan April hingga level tertinggi dalam 6 bulan, menurut grup real estate di hari Senin. Indeks Pending Home Sales dari Asosiasi Realtor Nasional, berdasarkan kontrak yang ditandatangani bulan April, mengalami kenaikan 6.3% menjadi 88.2 dari 83.0 bulan Maret. Kepala ekonom asosiasi Lawrence Yun mengatakan kawasan negara bagian telah melihat penurunan harga yang begitu tajam, seperti di bagisn Barat, yang kini melihat pulihnya penjualan. “Pemburu harga murah telah memasuki pasar secara massal, terutama pada area yang telah mengalami penurunan harga rumah dua digit, namun belum jelas pembeli tersebut merupakan calon penghuni atau spekulan,” menurut pernyataan Lawrence Yun. Pembeli rumah potensial masih menghadapi aturan kredit yang ketat, bagaimanapun laporan hari ini mengindikasikan bahwa harga yang murah telah menarik minat pembeli memasuki pasar.

Fed's Fisher-Pelemahan Dolar Dapat Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi AS
Lemahnya dolar dapat menciptakan "efek balik yang negatif" meningkatkan inflasi dan menurunkan pertumbuhan AS, kata Presiden Fed of Dallas Richard Fisher di hari Senin sembari tidak memberikan petunjuk akan intervensi mata uang. "Ketika kita memotong suku bunga, tapi yang lain tidak melakukan hal yang sama...maka kita akan melihat melemahnya dolar yang kemudian mempengaruhi spiral inflasi; menaikkan harga di dalam negeri, dan menurunkan pertumbuhan ekonomi seiring tergerogotinya konsumsi," ungkap Fisher di dalam wawancara dengan stasiun televisi CNBC. Di lain pihak, Menteri Keuangan AS Henry Paulson menunjukkan keengganannya untuk mengabaikan intervensi mendukung dolar dalam wawancara dengan CNBC sebelumnya pada hari Senin. Fisher, ketika ditanyakan hal yang sama, memberikan nada yang sama. "Saya memperhatikan wawancara Paulson, saya tidak akan memberikan komentar lebih lanjut. Akan lebih baik jikalau kita tidak mengabaikan tindakan apapun. Kunci terpenting adalah bagaimana mengatur rumah kita sendiri agar tetap terjaga," ungkap Fisher.

AS Sepertinya Akan Mengalami Resesi yang 'Cepat, Moderat dan Dangkal'– Fitch
AS saat ini sedang mengalami resesi ringan yang dapat menyeret ekonomi dunia meskipun kuatnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang superpowers di Asia seperti China dan India , ungkap direktor Fitch Ratings James McCormack. "Negara berkembang tumbuh lebih cepat dari AS, tapi AS masih menjadi perekonomian terpenting di dunia," katanya. "Meskipun belakangan ini peranannya semakin berkurang tapi 22% dari global GDP merupakan konsumsi AS. "Sementara Cina tumbuh rata-rata 10% dalam tiga dekase terakhir, akan tetapi sumbangsihnya bagi global output hanya 6%, sementara bagian India lebih kecil 2%, katanya. "Negara berkembang terlalu kecil untuk menstimulus pertumbuhan di negara maju," ungkap MacCormack.

Pertumbuhan Ekonomi AS Akan Melambat  di  2008: Konsensus Fed of Chicago
Pertumbuhan ekonomi AS akan melambat di 2008 dan kemudian meningkat sedikit di 2009, menurut pendapat 27 perwakilan industri, perbankan, konsultan, dan jasa. Fed of Chicago mengumpulkan opini saat Simposium Prospek Tahunan Otomotif Tahunan ke-15 di Detroit minggu lalu. Menurut konsensus, GDP riil, setelah naik 2.5% tahun lalu, akan naik 1.2% tahun ini yang disebabkan oleh turunnya investasi tetap perusahaan. Bagaimanapun juga, ekspansi investasi di sektor perumahan diharapkan dapat menstimulus pertumbuhan GDP di 2009 hingga 2.9%. Anggota simposium memprediksi produksi industri akan tumbuh lamban yakni 0.7% di 2008, dan membaik ke 3.0% di 2009. Net ekspor akan terus berkontribusi positif bagi GDP baik di 2008 dan 2009. Fed juga melihat ekspor sebagai sumber pertumbuhan. Inflasi, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen (CPI), diprediksi mencapai 3.9% tahun ini, mendekati level 4.0 % pada tahun lalu. Di 2009, CPI diprediksi turun ke 2.8%. Federal Reserve memilih untuk menggunakan indikator PCE sebagai indikator inflasi, yang diestimasi di kisaran 3.1% dan 3.4 % tahun ini. Di 2009, inflasi di antara 1.9% hingga 2.3%.

Minyak Terlihat Mencapai $150 Musim Panas Ini - Analis Goldman
Harga minyak kemungkinan akan menyentuh level $150/barrel musim panas ini, menurut kepala riset komoditas di Goldman Sachs pada hari Senin, seiring ketatnya supplai melebihi turunnya permintaan. "Saya memperhatikan kemungkinan naiknya harga minyak akan terjadi segera…di musim panas," ungkap Jeffrey Currie di konferensi minyak dan gas di ibukota Malaysia , seraya merujuk tingkat harga di $150/barel. Goldman Sachs, bank investasi teraktif di pasar energi dan salah satu yang memprediksikan harga minyak akan mencapai tiga digit pada dua tahun lalu mengungkapkan bulan lalu bahwa harga minyak akan tembus $200 dalam dua tahun sebagai salah satu kenaikan yang tajam.

Ekspor Jerman Naik, Dimotori oleh Penjualan di Negara Non-Eropa
Surplus neraca perdagangan Jerman di bulan April naik hingga 18.7 M euro dari 16.6 M di Maret dan naik dari 15.2 M di April tahun lalu, menurut data Kantor Urusan Statistik Pemerintah. Di bulan April, ekspor mencapai total 89.8 M euro, naik dari 83.8 M di Maret dan 78.8 M euro di April tahun lalu. Sementara laporan terpisah Sentix untuk zona Eropa di Juni mengalami peningkatan menjadi 5.2, melampaui konsensus pasar sebesar 2.9, dari 3.5 bulan April. Angka positif bulan Juni ini menunjukkan perbaikan indikator sentimen investor ZEW, yang akan dirilis minggu depan.

Sterling Menyentuh 10-Hari Tertinggi vs Dollar Akibat Naiknya PPI UK
Sterling menyentuh level 10 hari tertinggi terhadap dollar di hari Senin setelah inflasi factory gate Inggris menyentuh rekor tertinggi di bulan Mei, menggarisbawahi dilemma BoE yang masih kesulitan dengan meroketnya harga-harga dan pertumbuhan yang melamban. Badan Statistik Nasional mengatakan harga output naik 1.6% di bulan Mei, membawa tingkat tahunan menjadi 8.9%. BoE akan sangat sulit melakukan pemangkasan suku bunga dari 5 hingga 4.75% hingga triwulan keempat tahun ini, bahkan kemungkinan akan langkah tersebut dipertanyakan.

Swiss Franc Turun dari Harga Tertinggi Seiring Pulihnya Dolar
Swiss franc kembali turun terhadap dollar dan euro di hari Senin, membalikkan kenaikan minggu sebelumnya dipicu kekhawatiran ekonomi AS akibat lemahnya data tenaga kerja. Namun franc terlihat masih terdukung, “lemahnya data tenaga kerja AS serta pelemahan saham AS telah meningkatkan kemungkinan pengalihan resiko,” menurut salah seorang analis Goldman Sachs. “Dalam lingkungan seperti itu franc berpotensi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dari mata uang Eropa lainnya. Penurunan tingkat pengangguran Swiss juga memberikan dukungan terhadap franc seiring spekulasi yang masih bersinar pada kemungkinan SNB menaikkan suku bunganya pada pertemuan selanjutnya.

Sektor Keuangan Menyeret S&P, McDonald Mengangkat Dow
S&P 500 dan Nasdaq turun pada hari Senin menyusul pernyataan pejabat Fed yang meningkatkan kekhawatiran tingginya tekanan inflasi yang dapat memungkinkan terjadinya kenaikan suku bunga. Tapi pasar dapat pulih setelah Apple Inc memperkenalkan versi terbaru iPhone dengan akses internet yang lebih cepat. Dow merangkak ke daerah positif, terdorong penjualan McDonald's Corp di bulan Mei yang lebih baik dari ekspektasi dan bagusnya laporan produsen aluminium Alcoa Inc. Sektor keuangan yang paling terpukul, terbawa penurunan Lehman Brothers.

Nikkei Turun 2.1% Akibat Minyak Dan Kekhawatiran Ekonomi A.S
Indeks Nikkei Jepang merosot 2.1% di hari Senin, akibat investor menjual saham setelah rekor harga minyak dan lonjakan pengangguran AS dalam 22 tahun menyulut kekhawatiran seputar prospek ekonomi. Eksportir Canon Inc merupakan diantara yang mendapat pukulan terburuk, sementara saham finansial, seperti bank ternama Mitsubishi UFJ Financial Group, terkena pukulan setelah mitranya di AS jatuh akibat khawatir ekonomi AS akan menghadapi stagflasi era 1970-an.

KOSPI Jatuh; Minyak Menggerogoti Sentimen, Tapi Hynix Menguat
Bursa Seoul ditutup mendekati level rendah 2 minggu pada hari Senin, dipicu eksportir akibat melonjaknya harga minyak, tapi penurunan dapat dikurangi oleh Hynix Semiconductor, yang menguat akibat naiknya harga chip. Oh Hyun-seok, analis pasar di Samsung Securities mengungkapkan "Agar kepercayaan pasar dapat pulih maka harga minyak harus kembali ke tingkat yang dapat diterima, yang saya pikir akan terjadi bertahap. Spekulasi di sektor energi akan segera berkurang."


Bila dalam email ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu adalah lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di email ini.

David S.
Business Dev. Officer (BDO)
Monex-Kbn. Sirih
Direct: 021-712-04075
Y!M: tanyakedavid
https://monexfutures .blogspot. com

Back

Search site

© 2008 All rights reserved.