16-June-2008

16/06/2008 13:09

RINGKASAN

  • Inflasi AS akan memburuk setelah Indeks Harga Konsumen (CPI) naik melampaui perkiraan akibat melonjaknya harga energi.
  • Turunnya harga rumah AS memicu kenaikan angka penyitaan rumah oleh perbankan.
  • Turunnya penjualan mobil Toyota Motor Corp., Daimler AG dan Ford Motor Co di kawasan Eropa  disebabkan oleh tingginya harga minyak.
  • Greenspan: Pasar keuangan AS menunjukkan ``arah pembalikan” dan yang terburuk dari krisis kredit telah atau akan segera berakhir.
  • Yuan akan menguat terhadap euro di akhir tahun depan seiring Bank Sentral Eropa mendapat tekanan untuk memotong tingkat suku bunga, menurut Bank of Cina Ltd.
  • Harga minyak mungkin turun minggu depan akibat naiknya inventori minyak AS dan turunnya permintaan bensin, berdasarkan survei Bloomberg News.

Inflasi AS Naik Akibat Biaya Energi
Kenaikan biaya energi telah menaikkan Indeks Harga Konsumen (CPI) melampaui perkiraan ekonom di bulan Mei, menggarisbawahi kekhawatiran terhadap inflasi yang semakin memburuk. Harga menanjak 4.2% dalam 12 bulan terakhir hingga Mei. Pengeluaran energi naik 4.4% setelah tidak mengalami perubahan di bulan sebelumnya. Harga bensin naik 5.7% dan biaya bahan bakar naik 10%. Pelambatan ekonomi dapat saja menahan perusahaan untuk mendorong harga agar seimbang dengan kenaikan biaya bahan baku material. Harga pangan, yang menyumbang 1/5 dari CPI, naik 0.3%, dibandingkan dengan kenaikan 0.9% di bulan April. Meskipun Fed sering menggunakan PCE sebagai ukuran inflasinya, CPI tentunya menjadi kekhawatiran utama mereka. Probabilitas kenaikan bunga bulan September kini meningkat. Pertanyaannya adalah apakah kenaikan 25 basis point lebih lanjut dapat terlihat sebelum akhir tahun ini.

Penyitaan Rumah AS Loncat Hingga 48% di Bulan Mei
Pengambilalihan bank tercatat dua kali lipat di bulan Mei, dan angka penyitaan rumah naik 48% dari tahun sebelumnya seiring properti yang disita sebelumnya menunjukkan penurunan harga rumah, tulis laporan RealtyTrac Inc hari ini. Satu dari tiap 483 pemilik rumah AS telah disita rumahnya atau mendapatkan peringatan dan pemberitahuan bahwa rumahnya akan dilelang. Level ini merupakan yang tertinggi sejak diterbitkannya statistik ini di Januari 2005 dimana terjadi kenaikan 29 bulan berturut-turut. Nevada , California dan Arizona mencatat tingkat penyitaan yang terbesar di AS dan New Jersey termasuk 10 besarnya, berdasarkan RealtyTrac.

Penjualan Toyota, Daimler, Ford Turun 7,8% di Kawasan Eropa
Penjualan mobil Toyota Motor Corp., Daimler AG dan Ford Motor Co. turun 7.8% di kawasan Eropa  untuk bulan Mei akibat tingginya harga minyak mengurangi pembelian. Distribusi turun ke 1.33 juta kendaraan dari 1.45 juta pada tahun sebelumnya, diutarakan European Automobile Manufacturers Association yang bermarkas di Brussel. Penjualan Toyota jatuh 22%, sementara Daimler dan Ford turun sebanyak 13% dan 8.6%. Penjualan dari awal tahun tergelincir 0.7% ke 6.92 juta kendaraan seiring konsumen menahan pembelian akibat ketidakpastian ekonomi dan melonjaknya harga bensin. ``Dengan anggaran rumah tangga yang menyusut, maka pembelian barang tahan lama akan ditunda,'' kata Stephen Pope.

Greenspan: Pasar Menunjukkan 'Arah Pembalikan"
Pimpinan Fed sebelumnya, Alan Greenspan, mengungkapkan bahwa pasar keuangan, yang kacau akibat ambruknya pasar obligasi subprime, telah menunjukkan ``arah pembalikan'' sejak Maret. Yang terburuk dari krisis kredit telah atau akan segera berakhir, dan sekarang kemungkinan terjadinya resesi yang dalam telah turun, kata pimpinan Fed sebelumnya dalam wawancara via satelit di Mexico City . Dia juga merasa bahwa stimulasi pajak telah membantu retailer. ``Kita akan melihat akhir dari krisis ketika perbedaan antara LIBOR dan suku bunga overnight index swap mendekati 50 basis point, ungkapnya. ``Dan lebih signifikan jika perbedaan mencapai 25 basis point, mendekati level sebelumya pada bulan Agustus sebelumnya''

Yuan Akan Menguat 18% Terhadap Euro Akibat Suku Bunga ECB
Yuan akan menguat 18% persen terhadap euro di akhir tahun depan seiring Bank Sentral Eropa mendapat tekanan untuk memotong tingkat suku bunga, dan melemahkan mata uang 15-negara eropa, menurut Bank of Cina Ltd. Yuan akan membalikkan 7.3% penurunannya terhadap euro sejak Juli 2005 menurut Shi Lei. Renminbi (sebutan yuan) akan mengakhiri depresiasi jangka panjang terhadap euro dan mulai membangun peningkatan momentum. Mata uang Cina akan menguat antara 9.1 sampai 10.2 yuan terhadap euro selama 2009, ungkap Shi.

Harga Minyak Dapat Turun Seiring Naiknya Supplai dan Turunnya Permintaan
Harga minyak mentah mungkin turun minggu depan akibat naiknya inventori minyak AS dan turunnya permintaan bensin seiring konsumen beradaptasi dengan tingginya harga. 14 dari 29 analis yang disurvei Bloomberg News, atau 48%, mengutarakan bahwa harga akan turun hingga 20 Juni. 6 responden, atau 21%, mengatakan harga minyak akan naik, dan 9 analis memprediksikan bahwa harga tidak akan banyak berubah. Cadangan bahan bakar, termasuk minyak goreng dan diesel, naik 2.28 juta barels hingga 114 juta, menurut survei. `Pasar minyak terlampau tinggi,'' kata Tim Evans, analis energi untuk Citi Futures Perspective di New York. ``Harga tidak akan terlalu cepat bereaksi akan kondisi bearish, tapi akan terjadi seiring berjalannya waktu.'' Konsumsi bahan bakar AS berkisar 20.4 juta barel per hari untuk bulan yang berakhir pada 6 Juni, turun 1.3% dari tahun lalu.

Euro Jatuh Hingga 1 Bulan Terendah vs Dollar Terkait Hasil Voting Irlandia
Euro jatuh hingga level terendah 1 bulan terhadap dolar di hari Jumat setelah stasiun penyiar Irlandia RTE mengatakan bahwa Irlandia telah mengambil suara untuk mengatakan “tidak” pada referendum reformasi Uni Eropa. Hasil suara ini berdampak sangat buruk pada mata uang euro. Penolakan oleh Prancis dan Belanda terhadap konstitusi Uni Eropa di tahun 2005 pernah menjadi faktor dibalik penurunan nilai tukar euro di tahun itu. Irlandia hanya merupakan salah satu dari 27 member uni Eropa yang memegang referendum, yang berarti bahwa negara kecil yang hanya menyumbang kurang dari 1% dari 490 juta populasi member Uni Eropa keseluruhan ternyata dapat mempengaruhi design reformasi blok uni eropa secara keseluruhan.

Sterling di 4 Minggu Terendah vs Dollar Seiring Fed Dapat Menaikkan Bunga
Sterling terpeleset hingga 4 minggu terendah terhadap dollar di hari Jumat, seiring penguatan dolar AS didukung pandangan bahwa Fed dapat menaikkan bunganya di bulan mendatang. Kendati turun terhadap dollar, namun poundsterling sendiri menguat terhadap euro seiring euro jatuh setelah pemungutan suara Irlandia menolak reformasi Uni Eropa dalam referendum, yang meningkatkan peluang ketidakstabilan politik di kawasan tersebut.

Tingkat Keyakinan Konsumen Jepang Jatuh Menyentuh Rekor
Tingkat keyakinan konsumen Jepang jatuh hingga level terendah dalam 6 tahun terakhir paska kekhawatiran yang meningkat akibat pelemahan ekonomi, tingkat pengangguran dan kondisi upah, serta kenaikan harga konsumen, menurut data pemerintah yang dirilis hari Jumat. Indeks kepercayaan konsumen Jepang jatuh hingga 33.9 di bulan Mei, menyentuh level terendah sejak Desember 2001. Sementara Produksi Industri Jepang di bulan April menurun 0.3% dari bulan sebelumnya termasuk industri peralatan elektronik, peralatan komunikasi dan informasi serta perlengkapan transportasi.

Nikkei Naik 0.6% Akibat Eksportir, Pertemuan G8 Menjadi Fokus
Nikkei menguat 0.6% di hari Jumat seiring eksportir Sony Corp merangkak akibat pelemahan yen serta investor yang mengambil posisi menjelang pertemuan menteri keuangan Kelompok Delapan (G-8). Namun Nikkei mencatat penurunan mingguan terburuknya dalam tiga bulan terkait kekhawatiran seputar naiknya inflasi dan kenaikkan suku bunga menyurutkan minat investor akan saham. Perdagangan membengkakkan 3.1 milyar saham dari rata-rata harian pekan lalu 2.4 milyar. Pabrikan logam non-ferro seperti Sumitomo Metal Mining Co Ltd menguat setelah harga nikel melompat akibat kekhawatiran suplai, namun sektor pengangkutan membebani pasar seiring investor cemas akan dampak dari tingginya harga minyak.

Pertumbuhan Penjualan Ritel Cina Mendekati Level Tinggi 9-Tahun
Penjualan ritel Cina naik mendekati level tertinggi dalam sembilan tahun, terseret sektor kendaraan dan bahan bangunan. Penjualan merangkak 21.6 % menjadi 870.4 milyar yuan ($126 milyar) setelah naik 22 % di April, menurut kantor statistik. Kenaikkan ini tujuh kali lebih cepat dari laju pertumbuhan penjualan-ritel di A.S dan menambah lonjakan ekspor untuk menopang kekuatan ekonomi Cina ditengah pelemahan ekspansi global. ``Pesatnya pendapatan mendukung kuatnya permintaan domestik,'' kata David Cohen, direktur ekonomi Asia pada Action Economics di Singapura. ``Layaknya konsumen seluas dunia, warga Cina melihat anggaran rumah tangga mereka tertekan oleh inflasi – tapi hal ini tidak menyurutkan keinginan mereka.''


Bila dalam email ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu adalah lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di email ini.

David S.
Business Dev. Officer (BDO)
Monex-Kbn. Sirih
Direct: 021-712-04075
Y!M: tanyakedavid
https://monexfutures .blogspot. com

Back

Search site

© 2008 All rights reserved.