17-June-2008

17/06/2008 13:11
RINGKASAN
  • Naiknya pembelian aset keuangan AS menunjukkan pulihnya kepercayaan investor swasta terhadap aset AS.
  • Jatuhnya Indeks Manufaktur Fed of  New York mengindikasikan berlanjutnya tren stagflasi AS.
  • Kerugian yang dicetak oleh Lehman Brothers Holdings Inc. merefleksikan besarnya penghapusbukuan dan kerugian investasi.
  • Pertumbuhan produksi industri Cina naik dipicu tingginya ekspor meskipun ekonomi global melambat.
  • Harga minyak hampir menyentuh $140/barel akibat melemahnya dolar AS dan penutupan kilang minyak di Laut Utara.
Modal International Keuangan AS
Pembelian asset keuangan AS oleh investor luar negeri naik melebihi perkiraan di bulan April hingga ke level tertinggi 11-bulan seiring investor kembali memborong obligasi negara dan perusahaan AS. Total ekuitas, notes dan obligasi naik $115.1 M, dari $79.6 M bulan sebelumnya. Termasuk sekuritas jangka pendek seperti Treasury bills dan yang tidak diperdagangkan di pasar seperti stock swaps, pihak asing melakukan pembelian senilai $60.6 M, dibandingkan penjualan bersih $48.7 M bulan sebelumnya. Setelah hampir kolapsnya Bear Stearns laporan ini mengindikasikan investor swasta kembali mempercayai aset AS. Perbaikan kondisi pasar juga meningkatkan aliran dana masuk.
 
Indeks Manufaktur Fed of  New York Bulan Juni  Jatuh
Survey industri mengindikasikan aktivitas manufaktur di negara bagian New York berlanjut turun di bulan Juni. Indeks kondisi bisnis keseluruhan jatuh 5 poin, menjadi -8.7. Indeks untuk pesanan baru, pengiriman, dan pesanan yang belum terpenuhi masih negatif dan lebih rendah dari level bulan Mei. Indeks harga yang dibayarkan masih flat, jatuh tipis dari rekor tertinggi bulan lalu. Indeks harga yang diterima naik di level 26.7, mendekati level tertinggi. Indeks harga yang diterima kedepannya juga mengalami kenaikan tajam, mendekati rekor 47.7. Indeks tenaga kerja sendiri berada di kisaran nol. Indeks kedepan secara keseluruhan hanya naik tipis dari level yang relatif rendah beberapa bulan lalu, kendati indeks pengeluaran modal naik beberapa poin. Laporan ini mengindikasikan kelanjutan trend stagflasi, dengan pertumbuhan lamban yang datang di saat bersamaan harga-harga mengalami kenaikan. Stagflasi terlihat akan menjadi trend keseluruhan yang harus dihadapi oleh ekonomi AS dalam jangka waktu pendek ini, dimana keputusan kebijakan moneter akan menjadi lebih sulit.
 
Lehman Mencetak Kerugian $2.8 Milyar
Hasil fiskal Q2 Lehman Brothers Holdings Inc sesuai perkiraan yang buruk seiring kepala eksekutif Richard S Fuld Jr mengatakan langkah meningkatkan modal dan perubahan posisi manajemen dapat membantu Lehman “mendapatkan keuntungan dari peluang yang ada.” Untuk kwartal yang berakhir tanggal 31 Mei, bank ini melaporkan kerugian bersih sebesar $2.77 M, atau sekitar $5.14/saham, dibandingkan dengan pendapatan bersih tahun sebelumnya sebesar $1.27 M, atau $2.21/saham. Pendapatan negatif yang dicetak oleh broker ini merefleksikan penghapusbukuan dan kerugian investasi hampir mencapai $668 juta, dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar $5.51 M. Minggu lalu, Lehman memperingatkan ekspektasi kerugian yang dapat mencapai $2.8 M dari pendapatan negatif bersih sebesar $700 juta. Karena kondisi Lehman yang dipertimbangkan cukup serupa dengan Bear Stearn di Wall Street , maka investor khawatir bahwa nasibnya akan serupa dengan broker tersebut.
 
Pertumbuhan Output Industri Cina Meningkat Akibat Eksport
Pertumbuhan produksi-industri Cina naik pesat akibat meningkatnya ekspor, menunjuk- kan bahwa ekonomi terbesar keempat dunia ini tumbuh dalam suasana pelambatan global. Output menguat 16 persen di Mei dari setahun silam setelah naik 15.7 persen di bulan April, menurut kantor statistik. Angka itu cocok dengan estimasi 22 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Pengiriman luar negeri melejit bulan lalu dan pertumbuhan penjualan ritel mendekati tertinggi dalam sembilan tahun, membuat sejumlah pabrikan tetap sibuk bahkan di saat gempa bumi mematikan dalam 32 tahun telah menghambat produksi di propinsi Sichuan . Pemendekan liburan bulan Mei menjadi tiga-hari turut mendorong produksi. ``Ini hanya rebound sementara karena ada tambahan hari kerja,'' kata Sun Mingchun, ekonom pada Lehman Brothers Holdings Inc. di Hong Kong.
 
Minyak Meroket Hingga $140 Seiring Dollar Melemah
Harga minyak hampir menyentuh $140/barel pada hari Senin akibat melemahnya dolar AS dan penutupan darurat kilang minyak di Laut Utara yang memicu kekhawatiran akan supplai.  Hal ini terjadi meskipun Arab Saudi segera menaikkan outputnya ke level tertinggi dalam satu dekade berdasarkan permintaan negara konsumen seperti AS untuk mencegah penurunan ekonominya. Harga juga naik akibat jatuhnya dolar terhadap euro, berdasarkan ekspektasi bahwa ECB akan menaikkan suku bunga untuk melawan Inflasi. Mentri Keuangan AS Henry Paulson memperingatkan pada hari Sabtu bahwa tingginya harga minyak dapat memperpanjang penurunan tajam ekonomi AS. Saudi Arabia merupakan satu-satunya anggota OPEC yang mendongkrak kapasitas persediaan dengan signifikan, dimana produksinya akan bertambah sekitar 2 juta barrel per hari dibanding sebelumnya. Namun harga minyak langsung berbalik setelah publikasi data New York Fed yang menunjukkan manufaktur di negara bagian New York berkontraksi di bulan Juni empat kali berturut-turut dalam 5 bulan ini. Harga mengalami kenaikan tajam dalam 3 menit setelah data manufaktur AS yang lemah, sehingga makin menambah tekanan turun buat dollar.
 
Dolar Kembali Terjatuh Akibat Kekecewaan G-8
Dolar kemungkinan akan  kembali jatuh setelah petinggi dari Group 8 negara industri maju tidak menawarkan lebih banyak dukungan untuk mata uang AS, seperti yang diharapkan oleh beberapa pelaku pasar. Dolar lompat 2.4 persen terhadap beberapa  keranjang  mata uang utama -- kenaikan paling besar sejak tiga tahun silam-- setelah  pejabat resmi AS menyoroti bahaya inflasi dari pelemahan mata uang. Namun dikarenakan minimnya komentar mengenai valas pada pertemuan tersebut, menimbulkan kekecewaan pada dollar.
 
Inflasi Zona Eropa Menyentuh Rekor Tertinggi di Bulan Mei
Kenaikan harga pangan dan energi membawa inflasi zona eropa hingga rekor tertinggi di level 3.7% per tahun di bulan Mei, ditunjukkan oleh data, masih memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga ECB pada 3 Juli nanti. Kantor statistik Uni Eropa juga merevisi estimasi inflasinya bulan Mei lebih tinggi menjadi 3.6% akibat kenaikan harga yang melampaui perkiraan pada beberapa negara zona Eropa, termasuk Jerman dan Prancis. Eurostat mengatakan harga-harga naik 0.6% dari bulan-ke-bulan di bulan Mei untuk kenaikan tahunan 3.7% - tertinggi sejak 1997.
 
UK Akan Mengalami Pertumbuhan Terlamban Sejak 1992 di Tahun Depan – CBI

Ekonomi Inggris akan melambat hingga tingkat pertumbuhan terlemah dalam 2 dekade di tahun depan, terpukul oleh naiknya harga pangan & energi serta melemahnya permintaan konsumen, dikatakan oleh kepala karyawan grup tersebut di hari Senin. Konfederasi Industri Inggris (CBI) menurunkan perkiraan pertumbuhan GDP untuk 2009 dari 1.7% menjadi 1.3%, laju terendah sejak 1992 ketika ekonomi Inggris mulai memperlihatkan resesi secara gradul. CBI mengatatakan mereka terpaksa merevisi ekspektasi pertumbuhan seiring harga minyak makin mengacaukan pendapatan rumah tangga serta keuntungan korporat – sementara tekanan inflasi semakin mempersulit BoE untuk memotong biaya pinjaman agar mengatasi pelambatan ekonomi.

 
Nikkei Naik 2.7%, Eksportir Menguat Akibat Pelemahan Yen
Nikkei menguat 2.7% di hari Senin seiring eksportir Kyocera Corp merangkak naik akibat pelemahan yen dan setelah data AS menenangkan kekhawatiran di Wall Street seputar inflasi dan suku bunga jangka pendek. Pasar Tokyo meningkat di sore hari, sebagian terangkat oleh penguatan di pasar Asia lain-nya. Pabrikan batrai mobil terbesar Jepang GS Yuasa Corp naik 10.6% setelah harian bisnis Nikkei melaporkan mitranya dalam batrai generasi berikutnya, Mitsubishi Motors Corp, akan bergabung dengan PSA Peugeot Citroen Perancis di kendaraan listrik.
 
KOSPI Menguat; Penerbangan Naik, STX Tumbang
Bursa Seoul menguat di hari Senin, dimana sektor penerbangan naik akibat diberlakukannya fuel surcharge, tapi STX Corp dan asosiasinya mengikis penguatan akibat rencananya untuk menerbitkan saham tambahan. "Diberlakukannya fuel surcharge akan mengurangi beban bahan bakar industri penerbangan, " kata Yang Ji-hwan, analis di Daishin Securities pada hari Senin. Tapi saham STX Corp dan asosiasinya turun setelah mengungkapkan rencananya untuk menerbitkan 5.39 juta saham baru untuk memperoleh dana senilai 307.8 miliar won ($295.5 juta).
 
Indeks Hong Kong Naik 1.94% Seiring Relinya Saham Minyak
Indeks Hong Kong ditutup naik 1.94% pada hari Senin seiring pulihnya pasar setelah turun selama 4 hari berturut-turut, digerakkan oleh Sinopec Corp menyusul jatuhnya harga minyak. Sinopec, pengilang minyak terbesar di Asia, naik 3.4% setelah harga minyak turun di bawah $135/barel dan komitmen Beijing untuk merombak kebijakan harga energi yang ada. "Investor sedikit berhati-hati menjelang dirilisnya pendapatan beberapa perbankan utama di AS dan data ekonomi, termasuk pendirian rumah dan indeks harga produsen. Fluktuasi harga minyak juga mengkhawatirkan investor," kata Conita Hung, kepala pasar ekuitas di Delta Asia Securities.
Back

Search site

© 2008 All rights reserved.