6-Juni-2008

06/06/2008 18:06

RINGKASAN

  • Turunnya klaim pengangguran AS memulihkan ekspektasi belanja konsumen yang kemudian akan meningkatkan laba perusahaan.
  • Trichet: kami mungkin akan menaikkan suku bunga di pertemuan ECB berikutnya untuk menjaga ekspektasi inflasi.
  • BoE tidak merubah suku bunga setelah memprediksi inflasi yang akan menembus batas atas yang ditetapkan pemerintah.
  • Bank sentral Cina terus mempercepat apresiasi yuan untuk meredam inflasi import, namun tidak akan terjadi revaluasi tajam sebelum Olimpiade.
  • Harga minyak naik $5 karena melemahnya dolar setelah ECB mengindikasikan kemungkinan naiknya suku bunga.

Turunnya Klaim Pengangguran Mingguan AS
Klaim pengangguran mingguan AS turun ke 357 ribu dari ekspektasi 375 ribu dan sebelumnya 375ribu. Hal ini mungkin disebabkan tutupnya kantor pemerintah menjelang hari libur Memorial. Untuk minggu sebelumnya, jumlah klaim direvisi naik ke 375 ribu dari 372 ribu. Rerata 4 minggu, ukuran yang kurang berfluktuasi, menunjukkan penurunan ke 368 ribu dari 371.25 ribu. Klaim keseluruhan turun ke 3.093 juta dari 3.109 juta, tertinggi dalam 4 tahun. Tingkat pengangguran diantara mereka yang mendapatkan asuransi ini, berada di 2.3%. Laporan kemarin menunjukkan tren yang membaik meskipun lemah, yang berarti ekonomi masih dapat bernafas. Sewaktu resesi 2001, terdapat 415 ribu masyarakat yang mendaftar klaim asuransi untuk pertama kalinya di setiap minggu, yakni 10% lebih banyak dari level saat ini. Turunnya klaim pengangguran ini memulihkan ekspektasi belanja konsumen yang kemudian akan meningkatkan laba perusahaan.

ECB Mungkin Menaikkan Suku Bunga di Bulan Juli-Trichet
Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin menaikkan suku bunganya di pertemuan berikutnya  untuk menekan kenaikan inflasi, kata presiden ECB Jean-Claude Trichet pada hari Kamis. Sejumlah pengambil kebijakan di ECB mendukung kenaikan suku bunga dan dewan gubernur dapat melaksanakannya secepatnya di pertemuan berikutnya pada 3 Juli. "Kami mempertimbangkannya dan setelah mengkaji situasi yang berkembang, kami dapat merubah suku bunga dalam jumlah yang kecil di pertemuan berikutnya untuk menjaga ekspektasi inflasi," ungkapnya. "Saya tidak mengatakan pasti. Saya mengatakan mungkin," tambahnya. Trichet mengutarakan adanya perbedaan pandangan di dewan. "Beberapa dari kami mempertimbangkannya , dan setelah mengkaji semuanya, termasuk menganalisa resiko yang ada, kami menghadapi kemungkinan untuk menaikkan suku bunga," katanya. Sebelumnya ECB tidak merubah suku bungana di level 4% sebagaimana yang diekpektasikan, meskipun terjadi lonjakan inflasi, dan tanda yang menunjukkan ekonomi zona euro mulai melambat, tapi komentar Trichet ini mengejutkan pasar, menunjukkan seberapa cemasnya bank sentral terhadap inflasi.

BoE Menahan Bunga di 5% Akibat Kekhawatiran Inflasi
BoE tidak merubah suku bunga setelah memprediksi inflasi akan menembus batas teratas pemerintah, meninggalkan sedikit ruang bagi pembuat kebijakan untuk menurunkan biaya peminjaman. Gubernur Mervyn King, telah menahan tingkat suku bunga di level 5% selama 2 bulan, seperti perkiraan ekonom. Tingkat suku bunga Inggris masih di level paling tinggi diantara grup negara G7, kendati telah dipangkas 75 basis point sejak Desember. Namun tangan BoE masih terikat karena mereka harus menghadapi pelambatan ekonomi dan kenaikan inflasi. Meskipun telah diperkirakan keputusan BoE untuk menahan suku bunga, namun laporan ekonomi yang dirilis akhir-akhir ini membuat para trader berspekulasi bahwa pemotongan bunga masih dapat berlanjut.

Yuan Sedikit Berubah Seiring Cina Tetap Fokus Untuk Meredam Inflasi
Yuan sedikit berubah akibat sinyal melambatnya pertumbuhan ekonomi tidak akan mencegah Cina untuk mempercepat apresiasi untuk meredam inflasi. Pihak otoritas Cina akan ``terus bekerja untuk menurunkan tekanan overheating'' seiring inflasi bertahan di atas 5% tahun ini dan berikutnya, menurut OECD kemarin. Yuan bulan lalu menguat setelah bank sentral mengingatkan melambatnya pertumbuhan eksport akan membuat mata uang kian kuat. ``Bank sentral telah meningkatkan apresiasi yuan guna meredam inflasi import, namun tidak akan terjadi revaluasi tajam sebelum Olimpiade,'' kata Shen Minggao, ekonom di Beijing pada Citigroup Inc.

Minyak Naik $4 Seiring Melemahnya Dolar
Harga minyak naik $5 hingga melewati $127/barel pada hari Kamis, rebound setelah turun tajam selama dua hari berturut-turut karena melemahnya dolar setelah Presiden ECB mengindikasikan kemungkinan naiknya suku bunga tahun ini. Harga minyak Nymex menguat $5.49 dan London Brent naik $5.44. "Trichet terdengar hawkish dan berbicara tentang kenaikan suku bunga. Hal ini mendorong kejatuhan  tajam dolar," ungkap Chris Jarvis, analis senior untuk minyak di Caprock Risk Management di New Hampshire. Minyak sebelumnya turun dari harga tertingginya minggu ini setelah Federal Reserve AS membunyikan peringatan resiko inflasi akibat pelemahan dolar, yang mengindikasikan tidak berlanjutnya penurunan suku bunga untuk tahun ini.  Berita negatif lainnya datang dari pertumbuhan permintaan Asia – yang membantu kenaikan harga minyak dalam 6 tahun terakhir ini – yang mungkin berkurang seiring beberapa negara mulai menurunkan subsidi bahan bakar akibat tingginya harga minyak. International Energy Agency, akan menerbitkan prediksinya minggu depan dan mungkin akan menurunkan proyeksi permintaan 2008.

Pesanan Pabrik Jerman Bulan April
Pesanan pabrik Jerman untuk bulan April lebih lemah -1.8% vs perkiraan +0.4% (revisi sebelumnya -0.5%). Penurunan ini, terjadi 5 bulan berturut-turut, menunjukkan ekspektasi pelambatan ekonomi yang mulai berimbas dan pertama kalinya sejak 1992 terjadi penurunan 5 bulan berturut-turut. Jika angka ini dirinci maka pesanan asing untuk berbagai produk turun -3.8%, terkait kuatnya euro, sementara permintaan domestik naik +0.3%. Pesanan tahunan mengalami kenaikan hingga +15% dari perkiraan +6.4%.

Laporan Halifax Inggris Menunjukkan Penurunan Harga Rumah Inggris
Ukuran Halifax untuk harga rumah Inggris di bulan Mei menunjukkan penurunan 2.4%, setelah sempat turun 1.3% di April, dan versi tiga bulanan turun dari    -0.9% menjadi -3.8% y/y di April. Laporan ini konsisten dengan laporan sebelumnya dari Nationwide dimana harga rumah turun 2.5%. Hal ini mengkonfirmasi kesejahteraan rumah tangga dan pendapatan riil yang mulai merosot karena inflasi yang terakselerasi, prospek pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama beberapa bulan mendatang masih suram, sehingga menyebabkan pertumbuhan Inggris di beberapa bulan mendatang ikut suram juga. Aktivitas sektor jasa juga jatuh, sebagaimana halnya dengan meningkatnya penurunan persetujuan hipotek.

Defisit Perdagangan Australia Mengecil Akibat Ekspor Melonjak
Defisit perdagangan Australia menyusut di April dan terkecil dalam 14 bulan akibat melonjaknya ekspor batu bara yang membantu ekspansi ekonomi dalam 17 tahun. Defisit perdagangan mengecil menjadi A$957 juta ($916 juta) dari revisi A$2.55 milyar di Maret, menurut Biro Statistik di Sydney. Naiknya ekspor mendukung pandangan bank sentral akan struktur perdagangan, ukuran pendapatan dari penjualan luar negeri, yang akan naik 20% tahun ini, mengimbangi turunnya pengeluaran konsumen. Pekan ini Gubernur RBA mensinyalkan kesiapannya untuk menaikkan bunga pinjaman kembali bila pertumbuhan ekonomi tidak melambat untuk menahan inflasi.

Nikkei Bergerak Turun Akibat Jatuhnya Minyak dan Terseretnya Perbankan
Nikkei Jepang melemah 0.7 % di hari Kamis terkait turunnya harga minyak memakan korban Mitsubishi Corp dan perdagangan dalam negeri lainnya, sementara perbankan merosot akibat munculnya lagi kekhawatiran seputar lembaga keuangan A.S dalam menghadapi kemungkinan turunnya peringkat penjamin obligasi. Menguatnya obligasi pemerintah Jepang juga mengikis saham, namun perburuan saham murah masih terjadi termasuk aksi beli saham Softbank Corp. Sektor angkutan yang menguat juga memberi dukungan tambahan.

KOSPI Berakhir Datar; Hana Fin Menguat
Bursa Seoul ditutup datar pada hari Kamis setelah turun hampir 1% di awal perdagangan, dimana Hana Financial Group memimpin pemulihan menyusul keputusan keringanan pajaknya. "Aksi jual di pagi hari berubah menjadi aksi beli di sorenya, membantu pemulihan indeks," kata Lee Sun-yeob, analis pasar di Goodmorning Shinhan Securities. Tapi, pengilang minyak jatuh akibat kehawatiran berkurangnya permintaan dengan tingginya harga minyak.

Indeks Hong Kong Naik 0.55%, Sinopec Memimpin
Indeks Hong Kong ditutup naik 0.55% pada hari Kamis, didukung penguatan Chinese telecom yang sebelumnya melemah dalam dua hari terakhir dan kenaikan 4.4% Sinopec Corp dan penguatan sham blue chips lokal. Kenaikan dibatasi dengan jatuhnya CNOOC akibat melemahnya harga minyak dan penurunan Cosco Pacific yang tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai pembelian pelabuhan Greece's Piraeus.


Bila dalam email ini terdapat analisa dan informasi apapun berkaitan dengan analisa merupakan hasil dari Research dan Development PT Monex Investindo Futures yang diambil dari sumber-sumber yang dianggap dapat dipercaya, tetapi kami tidak dapat mengatakan hal itu adalah lengkap dan akurat. Kami tidak bertanggung jawab atas penawaran apapun untuk menjual atau permintaan apapun untuk membeli berdasarkan pada analisa dan informasi yang ada di email ini.

David S.
Business Dev. Officer (BDO)
Monex-Kbn. Sirih
Direct: 021-712-04075
Y!M: tanyakedavid
https://monexfutures .blogspot. com

Back

Search site

© 2008 All rights reserved.